Kamis, 12 November 2009

Kisah si Badjuri

Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan
dagangannya di tepian Sungai Citarum.

"Nyak nyak minyaaaaaaaaaaaaak" ,teriaknya.

Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak tergelincir ke Sungai Citarum. Plung ... lap

...tenggelam deh ceritanya...

Huuuuu ... huuuu .... menangislah dia .... "Harus kuberi makan apa istriku
nanti ... huuu..."

Tiba-tiba ... seorang Malaikat yang baik hati muncul dan bertanya :

"Hai,BAJURI ... kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu ?"

Ternyata ... namanya BAJURI ... tahu juga ya itu Malaikat ....

"Oh, Malaikat ... gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai ..."

"Baiklah ... aku akan ambilkan untukmu ..." Tiba-tiba Malaikat itu
menghilang dan muncul lagi

dengan sebuah kereta kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan ...

"Inikah punyamu?" tanya Malaikat ...

"Bukan ... gerobakku tidak sebagus itu ... mana mungkin penghasilan saya
yang hanya 8 juta sebulan bisa beli kereta kencana?

Itu pun sudah ditambah komisi penjualan yang cuma sedikit"

Malaikat itu pun menghilang lagi dan muncul dengan sebuah kereta perak
dengan botol dari perunggu.

"Inikah punyamu?" tanyanya lagi.

"Bukan, hai Malaikat yang baik ... Punyaku cuma dari besi biasa ..
botolnya juga botol biasa ..."

Lalu Malaikat itu pergi lagi ... dan kali ini kembali dengan gerobak dan
botol Si BAJURI.

""Nah yang inikah punyamu?"

"Alhamdulillah ... benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah
mengambilkannya untukku".

Malaikat berkata, " Engkau jujur sekali, ya BAJURI.

Untuk itu sebagai hadiah atas kejujuranmu. .. aku berikan semua kereta emas
dan perak tadi untukmu ..."

"Haaaaa (terpana) ???????? Alhamdulillah .... terima kasih ya Allah ...
terima kasih ya Malaikat ..."

Sebulan kemudian, BAJURI rafting bersama istrinya di sungai yang sama ...
Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari

... Perahu karetnya terbalik dan istrinya hanyut ...

"Huuuuuuuuuuuuuuuuu u.... huuuuuuuuuuu ....... istriku ... di mana engkau
....", isaknya ...

Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi ... "Kenapa lagi engkau, ya BAJURI ?"

"Istri saya hanyut dan tenggelam di sungai, hai Malaikat ..."

"Ohhh ... tenang ... aku ambilkan ..." Plash ... Malaikat itu menghilang
dan tiba-tiba

muncul kembali sambil membawa Marshanda ... yang cantik jelita ... "Inikah
istrimu?" tanya Malaikat ...

"Betul, Malaikat ... dialah istriku ..."

"Haaaaaa .... BAJURI!!!" Malaikat membentak marah.

"Sejak kapan kamu berani bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?"

Sambil bergetar dan berjongkok ... BAJURI berkata : "Ya, Malaikat ...
kalau aku jujur ... nanti engkau

menghilang lagi dan membawa Dian Sastro ... kalau kubilang lagi bukan ...

maka engkau akan menghilang lagi dan membawa lagi istriku yang sebenarnya ...

Lalu engkau akan bilang bahwa aku jujur sekali ... dan engkau akan
memberikan ketiga-tiganya kepadaku...

Buat membiayai hidup Marshanda saja aku bingung gimana caranya, apalagi
tiga-tiganya? ??

"Malaikat pun termangu dan bengong ....

"Benar juga kamu Bajuri ... kamu realistis ..."

Tidak ada komentar: